Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

PESAN SEKARANG

Iklan

desain bayar seikhlasnya

Tag Terpopuler

Kamus Fermentasi: Mengenal Istilah-Istilah Penting dalam Pertanian Organik dan Pengelolaan Mikroorganisme

Kamis, 08 Mei 2025 | 23:45 WIB | 0 Views
DAFTAR SEKARANG


Semut Marketing | Dalam dunia pertanian organik, penggunaan mikroorganisme dan teknik fermentasi sudah menjadi bagian penting dari praktik sehari-hari. Banyak petani modern dan praktisi pertanian alami yang kini mulai beralih ke metode ramah lingkungan, seperti pembuatan pupuk organik, pengendalian hama berbasis hayati, serta budidaya tanaman dengan pendekatan berkelanjutan.

Kamus Fermentasi: Mengenal Istilah-Istilah Penting dalam Pertanian Organik dan Pengelolaan Mikroorganisme


Namun, dalam proses belajar dan praktik, sering kali muncul berbagai istilah teknis yang membingungkan, apalagi bagi pemula. Kata-kata seperti PGPR, POC, atau fermentasi unaerob mungkin terdengar asing di telinga awam. Oleh karena itu, artikel ini menyajikan Kamus Fermentasi—sebuah panduan praktis yang merangkum istilah-istilah penting yang sering digunakan dalam pertanian organik, pengelolaan mikroorganisme lokal (MOL), hingga pembuatan pupuk organik.

Dengan memahami makna di balik istilah-istilah ini, para petani, pegiat urban farming, maupun peminat pertanian alami akan lebih mudah memahami cara kerja dan aplikasi yang tepat di lapangan.

===================================
Mau Dibuatin Artikel Seperti Ini? KLIK DISINI
===================================

Istilah Umum dalam Pertanian Organik

  1. Metan (Media Tanam)
    Metan adalah campuran bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh tanaman. Dalam pertanian organik, metan bisa berupa tanah, sekam bakar, pupuk kandang, kompos, dan bahan organik lainnya.

  2. HSS (Hari Setelah Semai)
    Mengacu pada jumlah hari sejak benih disemai. Penting untuk memantau fase pertumbuhan awal tanaman.

  3. HST (Hari Setelah Tanam)
    Merujuk pada waktu yang dihitung sejak tanaman dipindahkan ke lahan tanam atau bedengan.

  4. TOT (Tanpa Olah Tanah)
    Teknik budidaya di mana lahan tidak dibajak atau dicangkul sebelum tanam. Cocok untuk menjaga struktur tanah dan mikroorganisme alami.

  5. Fase Vegetatif
    Periode pertumbuhan tanaman sejak benih tumbuh hingga menjelang pembentukan bunga. Fokus utamanya adalah pada daun dan akar.

  6. Fase Generatif
    Dimulai dari masa tanaman akan berbunga hingga panen. Di fase ini, tanaman mulai menghasilkan buah atau biji.



Fermentasi dan Jenis-Jenisnya

  1. Fermentasi Aerob
    Proses fermentasi yang membutuhkan udara (oksigen). Contohnya adalah pembuatan pupuk cair dengan lolasi nitro.

  2. Fermentasi Unaerob
    Proses fermentasi tanpa udara. Umumnya digunakan untuk pembuatan asam amino, POC, dan MOL tertentu.

  3. Peram
    Istilah umum untuk fermentasi sederhana, biasanya dilakukan dalam ember tertutup selama beberapa hari.


===================================
Mau Dibuatin Artikel Seperti Ini? KLIK DISINI
===================================

Pupuk Organik dan Mikroorganisme Lokal (MOL)

  1. POC (Pupuk Organik Cair)
    Pupuk berbentuk cair hasil fermentasi bahan organik seperti sisa dapur, buah busuk, atau rendeman kotoran ternak.

  2. POP (Pupuk Organik Padat)
    Kompos atau pupuk padat yang berasal dari pelapukan bahan organik seperti daun kering, kotoran hewan, dan jerami.

  3. MOL (Mikroorganisme Lokal)
    Mikroorganisme yang dikumpulkan dari lingkungan sekitar, seperti dari daun bambu, akar pisang, atau tanah hutan.

  4. LMO (Indigenous Microorganism)
    Istilah internasional untuk mikroorganisme asli dari lingkungan setempat yang berperan penting dalam kesehatan tanah.

  5. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)
    Mikroorganisme yang diperoleh dari rendeman akar dan berfungsi meningkatkan pertumbuhan tanaman.

  6. MOL Akar
    Jenis MOL yang dibuat dari rendeman berbagai jenis akar tanaman untuk memaksimalkan keragaman mikroorganisme.

  7. Isolat dan Isolasi
    Isolat adalah bibit mikroorganisme yang diperoleh dari proses isolasi, yaitu teknik untuk memisahkan dan memperbanyak mikroorganisme tertentu.



Pengendalian Hayati dan Pestisida Nabati

  1. Pesnab (Pestisida Nabati)
    Pestisida alami yang dibuat dari bahan tumbuhan, seperti daun mimba, serai, atau bawang putih.

  2. Fungnab (Fungisida Nabati)
    Pengendali jamur alami yang berasal dari tanaman atau campuran bahan organik lainnya.

  3. Fungisida, Insektisida, Bakterisida, Nematisida

    • Fungisida: Untuk menangani serangan jamur.

    • Insektisida: Untuk mengatasi serangga seperti ulat dan wereng.

    • Bakterisida: Untuk membunuh atau menghambat bakteri.

    • Nematisida: Untuk mengontrol nematoda (cacing parasit tanaman).

  4. Entomopatogen
    Jamur atau mikroorganisme yang bersifat mematikan bagi serangga, digunakan sebagai insektisida alami.


===================================
Mau Dibuatin Artikel Seperti Ini? KLIK DISINI
===================================

Jenis-Jenis Mikroba dan Bahan Tambahan

  1. Trichoderma, Gliocladium, Aspergillus, Penicillium
    Jenis-jenis jamur yang bermanfaat dalam pengendalian penyakit tanaman, terutama jamur patogen.

  2. Bacillus thuringiensis (BT)
    Bakteri yang digunakan sebagai insektisida biologis untuk membunuh larva serangga.

  3. Beauveria bassiana (BB) dan Metarhizium anisopliae (Metha)
    Jamur entomopatogen yang efektif mengendalikan hama seperti wereng, kutu, dan belalang.



Bahan dan Teknik Tambahan dalam Budidaya

  1. Kohe (Kotoran Hewan)
    Sumber utama bahan organik dan nutrisi dalam pembuatan pupuk.

  2. Air Semen
    Air rendaman semen yang digunakan sebagai antiseptik atau bahan tambahan dalam MOL.

  3. RR (Rendeman Rumput)
    Pupuk kocor hasil rendaman berbagai jenis rumput liar yang difermentasi untuk memperkaya nutrisi.

  4. PBG (Pupuk Buah Glowing)
    Istilah lokal untuk pupuk yang bertujuan meningkatkan penampilan dan kualitas buah.

  5. ZPT (Zat Pengatur Tumbuh)
    Zat alami atau buatan yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, batang, atau pembungaan.

  6. Nitrobacter
    Bakteri pengikat nitrogen yang diperoleh dari kombinasi rendeman kotoran hewan dan urea.

  7. PSB (Photosynthetic Bacteria)
    Bakteri fotosintetik yang membantu menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

  8. Terusi (Tembaga Sulfat)
    Bahan kimia yang kadang digunakan dalam campuran pestisida alami.

  9. Rebusan Belerang
    Campuran dari belerang, terusi, abu, dan daun untuk mengatasi hama dan penyakit.

  10. Mix dan Rolling

  • Mix: Teknik mencampur beberapa jenis pupuk dalam satu kali aplikasi.

  • Rolling: Sistem pergiliran pupuk agar tanaman tidak bergantung pada satu jenis nutrisi saja.

  1. Mulsa
    Penutup bedengan dari plastik hitam perak untuk menjaga kelembapan tanah dan menghambat pertumbuhan gulma.


📌 Jasa Penulisan Artikel

Jika Anda membutuhkan konten serupa untuk keperluan edukasi, promosi, atau blog, kami menawarkan jasa penulisan 100 artikel 1000 kata hanya dengan harga 1 juta rupiah. Hubungi tim Semut Marketing di nomor 081548383104 atau kunjungi halaman kontak kami untuk informasi lebih lanjut. Mari bangun literasi pertanian bersama!


===================================
Mau Dibuatin Artikel Seperti Ini? KLIK DISINI
===================================

Hubungi tim Semut Marketing di 0815-4838-3104 atau kunjungi halaman kontak kami untuk info lebih lanjut.

Mari bangun literasi pertanian bersama! 

===================================
Mau Dibuatin Artikel Seperti Ini? KLIK DISINI
===================================

Jasa Desain Bayar Seikhlasnya
Jasa Desain Bayar Seikhlasnya

Iklan

DAFTAR SEKARANG
×
Berita Terbaru Update
banner